Wednesday 14 September 2016

Berak Kapur atau Pullorum

Pullorum atau berak kapur merupakan penyakit yang sangat menular pada ayam sering dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung liar. Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun.
 
Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%.

Cara penularan penyakit berak kapur atau pullorum.
Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu:

  • Secara vertikal
yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur.
  • Secara horizontal
terjadi melalui kontak langsung antara unggas secara klinis sakit dengan ayam karier yang telah sembuh, sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan peralatan, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang terkontaminasi.

Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Berak kapur sering ditemukan pada anak ayam umur 1-10 hari.

Gejala yang timbul adalah :
  •      napsu makan menurun
  •      kotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapur
  •      bulu dubur melekat satu dengan yang lain
  •      jengger berwarna keabuan
  •      badan anak ayam menjadi menunduk
  •      sayap terkulai
  •      mata menutup

Banyakn penulis mengatakan bahwa ciri-ciri anak ayam yang terkena berak kapur selain gejala yang disebutkan di atas sebagai berikut :
  • anaka ayam akan terlihat pucat, 
  • anak ayam akan terlihat lemah, 
  • kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat yang hangat.
Berbeda dengan ayam dewasa, gejala berak kapur tidak nyata benar. Ciri-ciri anak Ayam dewasa yang terkena berak kapur sebagai berikut:
  • mengalami penurunan produktivitas telur, 
  •  depresi, 
  • anemia, 
  • kotoran encer dan berwarna kuning.
Pencegahan

Pencegaaan untuk mengatasi berak kapur dapat dilakukan adalah dengan menjaga sanitasi mulai dari mesin penetasan hingga sanitasi kandang dan melakukan desinfeksi kandang dengan formaldehyde sebanyak 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan.

Pengobatan

Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas  di dada ayam. Penulis lain menyebutkan pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfonamide.

No comments:

Post a Comment