Sunday 18 September 2016

Mengenal Ayam Kampung/ Ras Indonesia

Ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak unggas yang telah memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok nusantara  Bagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing.
Istilah "Ayam kampung" semula adalah kebalikan dari istilah "ayam ras", dan sebutan ini mengacu pada ayam yang ditemukan berkeliaran bebas di sekitar perumahan. Namun, semenjak dilakukan program pengembangan, pemurnian, dan pemuliaan beberapa ayam lokal unggul, saat ini dikenal pula beberapa ras unggul ayam kampung. Untuk membedakannya kini dikenal istilah ayam buras (singkatan dari "ayam bukan ras") bagi ayam kampung yang telah diseleksi dan dipelihara dengan perbaikan teknik budidaya (tidak sekadar diumbar dan dibiarkan mencari makan sendiri). Peternakan ayam buras mempunyai peranan yang cukup besar dalam mendukung ekonomi masyarakat pedesaan karena memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan pemeliharaannya relatif lebih mudah

Sejarah ayam kampung dimulai dari generasi pertama ayam kampung yaitu dari keturunan ayam hutan merah (Gallus gallus). Jenis ayam kampung sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Kutai.. Pada saat itu, ayam kampung merupakan salah satu jenis persembahan untuk kerajaan sebagai upeti dari masyarakat setempat. Keharusan menyerahkan upeti menyebabkan ayam kampung selalu diternakan oleh warga kampung dan menyebabkan ayam kampung tetap terjaga kelestariannya. Di samping itu, ayam kampung memang sesuai dengan selera masyarakat setempat. Kebiasaan beternak ayam kampung tersebutlah yang menyebabkan ayam ini mudah dijumpai di tanah air. Sampai sekarang sistem upeti dalam arti perpindahan barang (ayam kampung) dari desa ke kota masih tetap ada. Bedanya, saat ini perpindahan tersebut lebih bersifat bisnis.

Jenis Ayam Lokal Indonesia

Sampai saat ini ada 31 rumpun jenis ayam lokal yang yang telah teridentifikasi antara lain:
  • ayam Kampung, 
  • Pelung, 
  • Sentul, 
  • Wareng, 
  • Lamba,
  • Ciparage, 
  • Banten, 
  • Nagrak, 
  • Rintit atau Walik, 
  • Siem, 
  • Kedu Hitam, 
  • Kedu Putih, 
  • Cemani, 
  • Sedayu, 
  • Olangan, 
  • Nusa 
  • Penida, 
  • Merawang atau Merawas, 
  • Sumatera, 
  • Kokok Balenggek, 
  • Melayu, 
  • Nunukan,
  • Tolaki, 
  • Maleo, 
  • Jepun, 
  • Ayunai, 
  • Tukung, 
  • Bangkok, 
  • Brugo, 
  • Bekisar, 
  • Cangehgar dan 
  • Kasintu.


No comments:

Post a Comment